Saat kuterbangun dari lelap
Sunyi membungkus malam pekat
Menghias kebekuan
dan
Hening
Dua pasang bola mata hanya bekelap-kelip
Menanti sang empu sadar dari
Rayuan kesunyian
“Hari ini, hari kamis”
Terbenak dalam
Mendokrak partikel saraf yang tertinggal
Memompa nadi tuk cepat bergerak
Bangun ditengah keheningan
“Hari ini, hari kamis”
Yah.. kalimat itu yang memicuku
Sadar dari mimpi
Tuk sahur dan meditasi
Walau hanya segelas air suci
Tuk temukan diri hari ini
Selamat Shaum sunnah...sukses untuk kamis ini. Amin
ReplyDeleteDetik demi detik
ReplyDeleteMenit demi menit
Jam demi jam
Hari demi hari
Itulah usia kita
Untuk kita isi
Baik atau buruk
Itulah pilihan kita
Hari Kamis
Hari kelima
Lima waktu adanya
Rindu untuk berjumpa
jujur...klo masalah puisi rada ngejelimet..hehehe
ReplyDeletetapi ini bisa aye cerna ^_^
met shoum, moga berkah...amin
selamat menikmati ibadahnya semoga menjadi amalan maghbulan, amin
ReplyDelete:> Mechwarg : Iya bunda Amien.. salam :)
ReplyDelete:> Kang Herdoni :
wah bisa jadi guru saya ni kang.. hehe :)
thanks kang, salam..
:> Belo : Yupz.. Amien :)
:> Arif : Amien sobat.. sama2 moga sukses.. :)
:> Kang Pakies :
Wa'alaikumsalam kang.. Q lum kenal lek no kang, kapan2 kenalin ya.. hehe
Amien.. makasih kang :)
Merasakan kebekuan malam..
ReplyDeleteTak berujung, buatku serasa terbuai..
Entah apa yang terjadi malam ini, aku luluh kembsli ke pangkuanNya..
Ada sejuta asa, ada sejuta penyesalan, yang menggerakkanku..
Mengguncang akal rasio yang selalu aku agungkan..
Meruntuhkan nalar yang terpaksa harus akui kelemahannya..
Kawan, aku kembali mengemis cinta..
Berharap Ia tak akan bosan kepada hamba yang satu ini...
Karena terkadang aku datang, namun tak lama kemudian aku lupa...
Apa janjiku, apa tebusanku..
Dan akhirya aku tersungkur khidmat dalam dua rakaat..