Thursday 5 May 2011

Memimpikan Bidadari Surga



Pagi ini, cuma ada satu jam mata kuliah, diakhir dosen menyampaikan materinya, langit mulai menangis, menjatuhkan buliran air matanya di bumi ini, disertai awan bermendung yang menambah dinginnya suasana. Setelah kuliah selesai, kami berhamburan entah kemana, yang jelas masih disekitar ruang kuliah karena hujan menghalangi langkah kami.

Aku hanya duduk didepan kelas sambil memandangi hujan yang turun merata, membasahi setiap jengkal tanah, menimbulkan aroma yang khas, segar dan menentramkan hati. Entah ada-ada saja yang melintas dibenakku, aku memikirkan andai ada bidadari cantik yang turun dari langit menghampiriku, terlihat aneh dan konyol memang tapi apakah ini bisa menjadi kenyataan ?.

Mencari seorang bidadari di dunia saja susah apalagi mengimpikan bidadari dari surga. Di zaman globalisasi yang serba materialisme ini mencari wanita sholihah bagai mencari sebutir mutiara di samudra, harus teliti dan bersunguh-sunguh mencarinya. Kadang luarnya baik tapi hatinya malah sebaliknya, dan yang penting adalah baik luar dan dalamnya ( baik hatinya).

Memimpikan bidadari memang susah, harus kembali kepada diri kita sendiri, apakah yang kita lakukan selama ini sesuai dengan tuntunan agama? Atau malah banyak melakukan dosa?, jika amal perbuatan kita didunia baik maka Allah SWT berjanji akan mempertemukan kita dengan bidadari yang baik didunia nyata maupun di akhirat nanti, jika sifat dan kelakuan kita jelek, sering melanggar syariat, maka janji Allah juga nyata pula, mempertemukan dengan kejelekan di dunia dan neraka di akhirat kelak.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 26, yang artinya :
  
(wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).

Jelaslah bagi kita semua, jika kita menginginkan bidadari di dunia dan di akhirat nanti, kita harus memperbaiki diri kita sendiri, apakah sudah melakukan tuntunan agama dengan benar atau belum? apakah perintah yang di bebankan Allah SWT kepada kita sudah kita lakukan dengan baik atau belum?, dan masih banyak pertanyaan lagi bagi diri kita yang banyak dosa ini untuk berjumpa dengan bidadari.

Maka kita semua harus saling mengingatkan untuk meningkatkan diri dan beribadah secara baik dan benar kepada Allah SWT.  Insya Allah semua yang kita impikan akan terkabul dengan ridho dari-Nya, Wallahu’alam.


5 comments:

  1. iman dan hati..lambang kehidupan...=)

    ReplyDelete
  2. very nice...
    tulisan ini mengingatkan saya kepada kisah 'ainun Mardiyah..
    kalo mendengar cerita itu, wanita tercantik di dunia ini ga ada apa-apanya...

    ReplyDelete
  3. :> Wanmurni :

    Iman & hati lambang kehidupan.. :)
    moga selalu menghiasi hati kita semua.. salam :)

    :> Ryuuzaki :

    Iya, segala sesuatu di dunia hanya bersifat sementara..
    sama2 jaga diri & prilaku.. salam :)

    ReplyDelete
  4. :> Wanmurni :

    selalu jaga hati ini, karena iman & hati adalah lambang kehidupan.. nice, salam.. :D

    :> Ryuuzaki :

    kita di dunia memang hanya sementara, jadi segala sesuatu di dunia ini hanya ladang amal kita, tetap bersemangat sobat & bersama saling mendoakan..

    thanks udah singgah.. salam :D

    ReplyDelete
  5. aku ngikut takdir aja kakak ndak pernah mikir. klo terpaksa disuruh mikir pasti bawaannya sedih melulu. jodoh siapa yang tahu? deg-de-deg

    ReplyDelete