Sunday 17 July 2011

Jalan rusak dan kemacetan, fenomena dari tahun ketahun


Menjelang Ramadhan tiba, kita sering melihat dan mendengar kebanyakan berita di televisi, surat kabar, radio, ataupun media online membahas tentang berita perbaikan jalan, kemacetan, persiapan arus mudik, dan seabrek masalah lainnya yang menjadi langganan tiap tahun ketika ramadhan tiba. 
 
Yang paling menonjol biasanya adalah berita tentang arus mudik dan kemacetan yang menghiasinya. Kedua masalah ini timbul karena insfratuktur yang kurang memadai, seperti banyak akses jalan yang rusak dan masih dalam perbaikan. Sebagai masyarakat sipil tentunya kita akan bertanya-tanya mengapa masalah jalan ini seakan menjadi sebuah agenda tahunan yang melanda Negara kita?, apalagi hanya di ekspose ketika bulan ramadhan tiba, kemana perhatian pemerintah di bulan-bulan sebelumnya?.


Perbaikan jalan seharusnya menjadi agenda utama pemerintah, agar setiap menjelang hari raya idul fitri, masyarakat tidak merasakan hal yang sama setiap tahunnya, yaitu kemacetan masal yang melanda negeri ini.
Perbaikan insfratuktur berupa perbaikan jalan seharusnya dilakukan secara continue, bukan dilakukan menjelang ramadhan tiba. Jadinya proyek perbaikan belum selesai dan hari raya sudah tiba, proyek mangkrak dan pastinya kemacetan berpuluh-puluh kilometer menjadi berita utama yang hangat diperbincangkan. Sebuah pemandangan yang penuh ironi.

Pemerintah telah mengeluarkan anggaran untuk masalah “mutu jalan” ini triliunan rupiah, selain itu dana juga diperoleh dari penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), serta perpanjangan STNK setiap tahunnya. Tetapi pada kenyataannya masyarakat hanya sedikit yang bisa merasakan hasilnya, kemana gerangan meluncurnya dana itu?, habis untuk perbaikan jalan atau malah bersembunyi di balik jas tikus-tikus berdasi?. 

Apapun itu masyarakatlah yang akan tetap menanggung derita.

12 comments:

  1. assalam fajar..dimana2 pun kejadian begini berlaku,bila jalan diperbaiki akan berlaku Jammed yg teruk n yg susahnya rakyat mereka !!!..kenapa perlu tunggu waktu2 yg khusus untuk memperbaikinya ?..

    ReplyDelete
  2. sekali indonesia, tetp indonesia.. hahahaahha......
    selamat pagi mas, saya udah lama gak mampir nih, sok sibuk ceritanya.
    good sunday..

    ReplyDelete
  3. :> Mama aini :

    Wa'alaikumsalam..

    Itulah ma.. karena dana untuk memperbaiki jalan sudah banyak di potong oleh tikus2 busuk, yg beraninya hanya dari dalam.. :)

    :> Ardian :

    Indonesia.. hidup mati kita.. :)
    Pagi juga mas.. nggak pa2. yg penting silaturahmi tetap jalan.. hihi

    salam :)

    ReplyDelete
  4. Yaaaa...begitulah pemerintahan negeri ini...
    di kotaku jg parah jalan2nya, apalagi kalau musim hujan....tambah deh, dan sudah beberapa kali yg kecelakaan krn msk lobang yg dalam..tetapi tetap aja di cuekin...paling baru dibagusin klu ada tamu penting berkunjung dan jln protokol

    ReplyDelete
  5. ayo dinas PU di jawab...^_^

    ReplyDelete
  6. Aduh kalo jalan rusak gini kayaknya dimana-mana juga ada, huff, memang kita semua harus nanggung akibatnya, capek deh..

    ReplyDelete
  7. potret negeri Indonesia yang sebenarnya Kaya raya..

    ReplyDelete
  8. :> Bunda :

    Itulah bunda, kesadaran pemerintah akan pentingnya jalan hanya kondisional saja, padahal mereka juga setiap hari melewatinya. kemana hati mereka ?

    :> Fairysha :

    Bukan hanya Dinas PU, meskipun memang komandan untuk masalah ini berada di balik nama itu. tetapi tetap ada tikus2 yg lain, kecoak2 lain, dan entahlah itu namax yg akan selalu menggerogoti dana anggaran rakyat. salam :)

    :> Feby :

    Itulah yang kita rassakan sebagai 'rakyat' yg selalu menjadi korban. terkadang timbul pertanyaan, apakah pejabat bukan manusia atau makhluk aneh lainnya yang tak punya nurani.. waAllahu a'lam.

    :> Om Fajar :

    miris ngrasainnya om, meskipun kaya tetap dan tetap begini. saya pernah ke tambang aspal di buton. dari kota bau-bau menuju tempat ini akses jalannya pun seperti rembulan berjerawat. :)

    salam..

    ReplyDelete
  9. tikus-tikus berdasinya nampaknya memang dipelihara kali ya, dan ada beberapa perusahaan nasional dan asing yang masih menunggak pajak sampai mencapai sekian juta dolar US.
    salam

    ReplyDelete
  10. pemeliharaannya secara khusus, selalu dikasih keju & susu setiap pagi.. hihi

    kalau dipikirin mumets mas, apalagi dirasain. tetapi kita selalu merasakannya setiap hari.. aahhh.
    salam.

    ReplyDelete