Thursday 17 May 2012

Mengenang Femi Adi Soempeno


Bencana kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 masih menyisakan duka yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Banyak dari penumpang pesawat adalah orang-orang yang berpengaruh dan mempunyai jasa kepada perkembangan bangsa.

Salah satu dari para korban tersebut adalah Femi Adi Soempeno. Saya mengenal pertama kali beliau karena membeli salah satu bukunya yang berjudul “Pemimpin Dengan Tahta Rakyat”. Ketika memesan via online di Galang Press, melihat warna cover merah putih dan foto sesosok tokoh yang sangat berpengaruh di Jogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, langsung ingin membeli.

Pemimpin Dengan Tahta Rakyat, salah satu karangan  Femi  Adi Soempeno
Melihat nama pengarang yang tertulis di bawah cover “Femi Adi Soempeno”,yang saya pikir pertama kali adalah, bahwa si penulis seorang laki-laki dan mempunyai latar belakang wawasan sosial politik yang kuat, karena semua karangannya membahas tentang perkembangan politik di Indonesia, dari tokoh ke tokoh.

Ternyata pikiran pertama tadi salah, Femi Adi Soempeno adalah seorang perempuan. Seorang wartawati Bloomberg, sebuah media Amerika Serikat. Beliau adalah seorang wartawati yang mempunyai semangat yang tinggi dalam hidupnya, khususnya dalam dunia social politik di Indonesia. Bayangan, semua katagori buku yang pernah ditulis adalah tentang social politik di Indonesia.

Enam buku karangannya yaitu :  Pemimpin Dengan Tahta Rakyat (Membahas tentang Sultan Hamengku Buwono X : Pemilu 2009), Mereka Mengkhianati Saya (Soeharto), Prabowo Titisan Soeharto ? Mencari Pemimpin Baru Di Masa Paceklik, Boediono Saya Bukan Neolib, Indonesia Memilih, Prabowo Dari Cijantung bergerak ke Istana.

Disamping itu, beliau juga aktif sebagai seorang blogger. Kita semua bisa mengunjungi blognya yang sederhana tetapi memiliki tulisan yang sangat berisi dan bermanfaat. http://femiadi.com/, dengan tag line “When writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen” mengingatkan kita untuk selalu menulis segala sesuatu yang terjadi di kehidupan kita, karena mungkin dengan pengalaman hidup yang kita tuliskan itu, bisa bermanfaat dan menolong orang lain.

Femi Adi Soempeno, ikut menjadi korban kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100 di gunung Salak, Bogor. Semoga amal baiknya dan segala jerih payahnya diterima disisi-Nya.

Indonesia berduka.

Salam.

2 comments: