Dalam Perjalanan Menuju Lamongan
Hari jum’at jam setengah
supuluh pagi kami berangkat ke lamongan. Dengan bis berkapasitas 32 orang
dengan jumlah kami yang hanya 28 orang, masih terasa sesak karena barang bawaan
teman-teman yang banyak. Barang-barang untuk persiapan pentas seni diakhir acara,
dan segala keperluan selama seminggu semua dibawa.
Sebuah perjalanan yang
lumayan lama dan memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan. Tetapi meskipun lama,
perjalanan kemarin tersa menyenangkan karena bersama teman-teman dan ramai.
Kami melakukan shalat
Jum’at di sebuah masjid di daerah Nganjuk dan ternyata bertemu salah seorang
kakak kelas kami yang sudah lulus dan sekarang mengajar SMP dan SD terpadu di
kompleks masjid itu.
Akhirnya setelah shalat
jum’at, kami menyantap makan siang yang sudah disiapkan sebelum pemberangkatan.
Nasi bungkus dengan lauk seadanya tetapi tetap nikmat karena ada sebuah
kebersamaan dalam menyantapnya, apalagi menikmati makan siang di trotoar depan
masjid dan tepat disamping bus parkir. Kapan lagi ada moment seperti ini terjadi
lagi kalau tidak sekarang, secara bersama-sama, yang penting enjoy, semua akan
terasa menyenangkan.
Sekitar jam sertengah dua
perjalanan kami lanjutkan, menuju desa Sendang Agung, Paciran, Lamongan.
Perjalanan masih jauh, ada yang tertidur, bercanda dengan teman sampingnya,
atau asyik terbawa alunan musik yang diputar pak sopir. Semua terbawa dalam
arus perjalanan yang menyenangkan dengan tetap menyimpan rasa was-was karena
akan praktek mengajar, mengajar anak-anak yang belum sama sekali kami kenal.
Suasana makin teduh,
pertanda senja sebentar lagi muncul di ufuk barat. Bis yang kami tumpangi terus
melaju dari kota
Ponorogo-Madiun-Caruban-Saradan-Nganjuk-Kertosono-Jombang-Tuban- dan tujuan
terakhir, Lamongan. Sore hari kami baru sampai di Lamongan, kota tambak, karena
sepanjang perjalanan menyusuri Kota ini, 70% yang terlihat hanya tambak ikan.
Daerah yang kami tuju
adalah kecamatan Paciran, sebuah kecamatan yang terletak di pesisir pantai.
Sekitar 3 kilometer dari tempat pariwisata WBL (Wisata Bahari Lamongan). Tempat PPL (Ponpes
Al-Islah) dari kecamatan masih berjarak 3 kilometer lagi, masuk sebuah gang
dari jalan raya sebelum pasar kecamatan Paciran.
Akhirnya sore itu, kami
sampai di ponpes Al-Islah, Sendang Agung, Paciran, Lamongan. Dengan rasa deg-degan
karena sebentar lagi harus praktek mengajar anak-anak dengan bahasa Arab resmi.
Semoga lancar..
To be continue.. ^_^
Salam.
sukses om..mengajarnya.. ya....
ReplyDeleteKuliahnya di mana?
ReplyDeletePPL itu semacam praktek lapangan ya?
Btw, ada kawan saya di Lamongan, punya cafe sekaligus toko buku kalo gak salah namanya AQM RUMAH BUKU. Nama kawan saya Akim Noviansyah. Kawan ini kenal dari dunia maya, sebuah grup menulis. Di FB ada grupnya tuh AQM RUMAH BUKU.
Akim ini seseorang yang punya dedikasi tinggi untuk maju. RUMAH BUKUnya sering bikin kuis.
Oya, Fajar ikut Google adsense yah? aya belum ikut. Gimana caranya?
@MugniarSaya Kuliah di ISID Gontor bunda, iya semacam semacam pengayaan lapangan bunda.
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya, saya kemarin juga pernah dengar grup itu bunda dari seorang teman yg pernah memenangkan buku :)
untuk google adsense gampang2 susah, karena ketika daftar dalam 2 hari sudah diterima. tetapi setelah itu ke banned pdhl nggak melakukan klik sendiri.. :(
@FajarSama-sama Om Fajar, saling mendoakan :D
ReplyDelete