PPL : Masa Aktif PPL 1
Hari aktif PPL sudah
dimulai, waktu yang diberikan selama seminggu terasa akan berlangsung lama dan
penuh rasa was-was, tidak tenang karena harus praktek mengajar anak-anak kelas
1 dan 2 SMA. Padahal waktu satu minggu adalah waktu yang amat pendek dibandingkan
dengan PPL mahasiswa lainnya yang biasanya berlangsung selama 1 atau 2 bulan.
Tetapi waktu yang sedikit
ini akan makin terasa karena penilaian dari bapak dosen pembimbing semakin
intensif. Yah, kami di pecah menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok
berjumlah 3 orang. Setiap orang mendapat giliran mengajar 2 kali dalam
seminggu, dan 2 teman lainnya bertugas sebagai observer yang menilai dan
menentukan bagaimana kita mengajar di kelas.
Baik atau buruk metode
yang kita pakai dalam mengajar, dan semua aspek dalam kegiatan belajar mengajar
yang kita lakukan, semua dinilai oleh teman sendiri, dengan kacamata obyektif
tentunya, tanpa memandang sebelah mata.
Tetapi, nilai yang
dihasilkan oleh teman tadi bukanlah nilai final. Jadi saya pun tidak perlu khawatir
jika nilai praktek mengajar dikelas saya mendapat ninlai yang kurang memuaskan.
Penilaian juga dilakukan oleh dosen pembimbing dengan cara menilai seluruh
kegiatan keseharian di ponpes tersebut.
Setiap jam di ponpes ada
rutinitas dan kegiatan, dan sebagian besar rutinitas itu diserahkan kepada kami
untuk mengisi acara dan menemani anak-anak. Dari bangun subuh, harus berjamaah
di masjid, kemudian pemberian kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris yang
biasanya diberikan oleh pengurus asrama dan bagian bahasa, kami yang harus
menggantikan mereka.
Kemudian ada waktu jeda
untuk olahraga bersama, hari pertama kami gunakan lari pagi bersama, dengan
menikmati pemandangan sekitar ponpes yang masih banyak sawahnya dan
disamping-samping jalan banyak ditumbuhi pohon siwalan, pohon yang banyak
tumbuh di wilayah pesisir tuban dan lamongan.
Setelah kegiatan olahraga
bersama, dilanjutkan dengan masuk kelas formal, ada yang berangkat ke SMP dan
juga ke SMA. Bagi teman-teman mendapat jadwal pertama kali mengajar mungkin
terasa berat, karena dituntut harus perfect dan sukses dalam mengajar
anak-anak. Apalagi bagi temen-temen yang belum pernah sama sekali mengalami
rasanya bagaimana itu mengajar, saya yakin, pasti berat dan jantung berdegup
keras waktu masuk kelas.
Beban mental yang bukan
hanya pertama kali pengalaman mengajar, tetapi juga dituntut perfect dalam
mengajar karena dinilai oleh teman sendiri dan dosen pembimbing yang selalu
keliling untuk melihat bagaimana cara kita mengajar. Bisa dipastikan, hujan keringat
dalam kelas. Hehe..
Untung saya kebagian
jadwal pada hari ketiga, jadi bisa mengevaluasi dan mengambil sesuatu yang
positif dari teman-teman yang sudah mengajar untuk kaca perbandingan dan
semangat ketika akan masuk kelas nanti. Meskipun begitu rasa khawatir masih
ada.
Akhirnya, sampailah pada
hari ketiga. Hari dimana saya mendapat jadwal untuk mengajar pada jam pertama.
Rasanya bisa dibayangkan sendiri, antara takut dan khawatir, takut salah dalam
metode, dan khawatir tentang segala sesuatu yang akan terjadi. Segala sesuatu
sudah saya persiapkan dari hari kemarin, mulai dari RPP (Rencana Perencanaan
Pembelajaran), Penguasaan materi, hafalan, dan juga media belajar.
Celakanya pelajaran harus
saya ajarkan pada waktu itu adalah Muthola’ah setingkat 2 SMA. Muthola’ah
adalah pelajaran bercerita, cerita dengan bahasa Arab, dan materi waktu itu
cerita tentang pemilihan raja hutan baru, karena sang singa telah meniggal.
Meskipun begitu lumayan panjang, memakan 2 halaman bolak-balik. Dan saya belum
hafal setiap perkataan hewan yang sedang bermusyawarah menentukan siapa yang
berhak menjadi raja selanjutnya.
Keringat mulai membasahi
kening padahal belum sampai sepuluh menit dikelas viuhh.., dan kesalahan fatal
yang lakukan pertama kali adalah kesalahan dalam menulis kalimat yang susah
artinya dalam bahasa arab. Sebenarnya yang harus saya tulis adalah kalimatنفق (nafaqa) tetapi saya malah
menulis artinya, yakni kalimat فقد (faqada), yang
keduanya bermakna sama dalam bahasa Indonesia, yaitu : wafat.
Nerfous, itulah kalimat
yang cocok dikatakan oleh seluruh teman saya ketika pertama kali memulai
mengajar. Semoga pada giliran yang kedua nanti lebih baik dari kesempatan kali
ini. Amiin.
To be continue.. ^_^
Salam.
wah lg sibuk PPL nih.. semoga sukses ya.. ttp semangat!!
ReplyDeleteAmien.. Alhamdulillah udah selsesai mbak :D
Delete