Kita semua pasti
pernah merasakan rasa gelisah, was-was, dan tak nyaman. Begitu juga sebaliknya,
terkadang hati kita merasa senang, damai, dan tentram. Hati manusia memang suka
berubah-ubah, tergantung situasi dan kondisi yang kita alami pada saat itu.
Emosi yang membakar jiwa kita tidak ada manfaatnya, yang ada hanyalah penyesalan di akhir. Walaupun dalam keadaan emosi kita semua tetap dituntut untuk bersikap tenang dan menguasai diri, jangan sampai pikiran jernih kita juga dikuasai oleh emosi. Dan cara yang baik untuk mengatur emosi dalam diri inilah yang paling penting.
Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul Setan Kober Makan Tuan tanggal 27 Juni 2012
Jika hati sedang suram, pandangan
hidup kita juga terasa suram, semua yang terlihat hanya suasana tidak
menyenangkan. Tetapi jika kita merenung sejenak dan berfikir, kita akan
menemukan bahwa dalam keadaan hati apapun entah itu dalam keadaan susah dan bahagia,
kita masih bisa mengendalikan hati ini.
Artinya, dalam keadaan yang sangat
sedih sekalipun kita masih bisa bisa bersikap tenang dan tabah. Tidak terbawa
keadaan sehingga tidak mudah emosi dan mengacaukan segalanya.
Dalam artikel yang berjudul “Setan
Kober Makan Tuan” Pakde Cholik menceritakan kisah klasik yang patut kita
jadikan sebagai renungan. Aryo Penangsang yang sedang berpuasa malah tidak bisa
menahan amarahnya dan terbawa oleh emosi yang membabi buta. Dalam keadaan
kalap, ia kehilangan pikiran jernihnya dalam menghadapi sang lawan. Sementara
itu, Sutawijaya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengalahkan Aryo
penangsang. Akhirnya, Setan Kober, sebuah
keris senjata Aryo Penangsang, membunuh sang pemiliknya sendiri, sunggih
ironis.
Emosi yang membakar jiwa kita tidak ada manfaatnya, yang ada hanyalah penyesalan di akhir. Walaupun dalam keadaan emosi kita semua tetap dituntut untuk bersikap tenang dan menguasai diri, jangan sampai pikiran jernih kita juga dikuasai oleh emosi. Dan cara yang baik untuk mengatur emosi dalam diri inilah yang paling penting.
Jiwa pemuda biasanya paling sering
dihinggapi oleh rasa ini. Karena kondisi psikologis jiwanya yang belum labil
dan masih mencari jati diri, jiwa pemuda akan sangat mudah terpengaruh oleh
kondisi lingkungan dan cenderung mengeluarkan emosinya, jika ada yang tidak
sesuai dengannya. Jiwa muda yang penuh ambisi dan emosi ini akan sangat
berbahaya jika tidak dibimbing oleh orang tua, guru, serta lingkungan sekitar
untuk bisa belajar mengontrol diri dan memanfaatkan gairah emosinya untuk
kepentingan bersama.
Emosi ini bisa kita bimbing sejak
dini, dengan mengajarkan arti ikhlas dan sabar kepada anak, adik, keponakan,
dan semua anak kecil disekitar lingkungan kita. Memang mengajarkan untuk
mengatur emosi tidak mudah, dibutuhkan kesabaran dan uswah hasanah yang tepat
dari guru (kita semua) kepada anak-anak disekitar kita. Maka dari itu sebelum
kita mengajarkan arti keikhlasan dan kesabaran, kita sendiri juga harus melatih
diri kita sendiri untuk melakukan itu semua.
Dengan melatih cara mengatur dan
mengendalikan emosi sejak dini diharapkan mampu membendung para jiwa muda yang
penuh emosi dan ambisi yang tidak terarah sehingga akan tercipta masyarakat
yang hidup dengan damai, rukun, dan saling bergotong-royong dalam segala hal.
Bukan saling bermusuh-musuhan, seperti yang terjadi di banyak daerah Indonesia
ini.
Menenangkan hati dan pikiran
disetiap keadaan yang kita alami, insya Allah semua akan lancar, walau hati
sedang dalam kesedihan. Selalu introspeksi diri, merasa diri kita kecil
dihadapan Illahi. Jika hati tenang, semua akan lancar. Wallahu a'lam.
Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul Setan Kober Makan Tuan tanggal 27 Juni 2012
Waalaikum salam wr wb
ReplyDeleteMaaf Format pendaftaran kurang beberapa unsur
Dan link yang anda pasang tidak tepat
silahkan mengikuti lagi pafa putaran berikutnya
terima kasih atas pengertian sahabat
Salam hangat dari Surabaya
Maaf Pakde.. terima kasih atas koreksinya, saya memang tergesa-gesa dlam menulis artikel ini, dan sampai sekarang pun masi menulis :)
DeleteTerima kasih pakde Cholik :)
kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
ReplyDeleteHal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)